Minggu, 09 November 2014

Tongkat Keperawatan: KEADAAN KENYANG DAN PUASA

Tongkat Keperawatan: KEADAAN KENYANG DAN PUASA: KEADAAN KENYANG DAN PUASA A.     Pengertian Kenyang             Selama mengonsumsi makanan, manusia memasukkan makana...

KEADAAN KENYANG DAN PUASA



KEADAAN KENYANG DAN PUASA


A.    Pengertian Kenyang

            Selama mengonsumsi makanan, manusia memasukkan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan diserap. Sebagian bahan makanan ini digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi bagi tubh. Kelebihan konsumsi bahan bakar yang melebihi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan. Selama periode dari permulaan absorpsi sampai absorpsi selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau keadaan absorptif.
            Kenyang adalah sensasi yang dirasakan jika keinginan untuk makan telah dipenuhi. Nukleus ventromedial adalah pusat kenyang. Stimulasi di daerah ini akan menyebabkan perasaan kenyang sehingga tidak mau makan (afagia), sebaliknya destruksi di daerah ini akan menyebabkan hasrat untuk makan yang berlebih dan dapat berakibat obesitas.
            Neurotransmitter dan hormon memegang peranan penting. Substansi biokimia tersebutlah yang menentukan apakah selera makan akan dihambat (kenyang) atau dicetuskan (lapar). Untuk itu, dikenal pengkategorian Substansi orexigenic yaitu substansi yang mencetuskan rasa lapar dan Substansi anorexigenic yang menghambat selera makan (dengan kata lain, kenyang).

B.     Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi

            Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :

1.     Penampilan umum
Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.

2.    Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus. Gejala yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.

3.    Otot
Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.

4.    Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.

5.    Fungsi kardiovaskuler
Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah meningkat.

6.    Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek

7.    Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.

8.    Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.

9.    Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.

10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.

11.  Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.

12. Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan bengkak, kasar, warna daging.

13. Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.

14. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.

15. Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah.

16. Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.

C.    Pengertian Puasa

Puasa adalah keadan seseorang untuk menahan diri dari makan dan minum serta dari hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, yaitu sekitar 14 jam lamanya.
Tubuh manusia memiliki mekanisme alamiah yang digunakan untuk mangatasi kondisi-kondisi yang tak diinginkan, agar tetap dalam kondisi normal. Mekanisme alamiah ini disebut sebagai Hemeostatis. Dalam keadaan puasa selama 14 jam tubuh tidak mendapatkan supplai makanan, akan tetapi tubuh tetap bertahan.
Ini disebabkan tubuh masih memiliki cadangan energi dalam bentuk lemak yang berasal dari karbohidrat yang disimpan dalam bentuk glikogen. Cadangan energi ini mampu bertahan sampai 25 jam. Dengan demikian, mereka yang berpuasa jangan khawatir menjadi sakit karena memiliki mekanisme alamiah untuk mempertahankan dirinya.

D.    Pengaturan Metabolisme Karbohidrat dan Lemak Selama Puasa

  • Mekanisme di Hati yang Berfungsi Mempertahankan Kadar Glukosa Darah
Selama puasa, rasio insulin/glukagon menurun. Glikogen hati diurai untuk menghasilkan glukosa darah. Enzim untuk penguraian glikogen diaktifkan melalui fosforilasi yang diarahkan oleh cAMP. Glukagon merangsang adenilat siklase untuk membentuk cAMP, yang kemudian mengaktifkan protein kinase A. Protein kinase A melakukan fosforilasi terhadap fosforilasi kinase, yang kemudian melakukan fosforilasi dan mengaktifkan glikogen fosforilase. Protein kinase A juga memfosforilasikan glikogen sintase. Tetapi, enzim tersebut menjadi inaktif

  • Mekanisme yang mempengaruhi lipolisis di jaringan adipose
Selama puasa, sewaktu kadar insulin darah turun dan kadar glukagon meningkat, kadar cAMP di dalam sel adiposa meningkat. Akibatnya, protein kinase A diaktifkan dan menyebabkan fosforilasi lipase peka hormon. Enzim bentuk terfosforilasi ini menjadi aktif dan memutuskan asam lemak dari triasilgliserol.

  •  Mekanisme yang mempengaruhi pembentukan badan keton oleh hati
Setelah dibebaskan dari jaringan adiposa selama puasa, asam lemak mengalir dalam darah dalam bentuk kompleks dengan albumin. Asam lemak ini dioksidasi oleh berbagai jaringan, terutama otot. Di hati, asam lemak dipindahkan ke dalam mitokondria karena asetil KoA karboksilase inaktif, kadar malonil KoA rendah, dan CPTI aktif. Asetil KoA, yang dihasilkan oleh iksidasi-β, diubah menjadi badan keton.

  •   Metabolisme saat kerja fisik
Saat latihan ringan (seperti berjalan) sampai latihan sedang (seperti lari-lari kecil atau berenang), sel-sel otot mampu membentuk cukup ATP melalui fosforilasi oksidatif untuk memenuhi kebutuhan energi. Untuk mempertahankan terjadinya fosforilasi oksidatif, dibutuhkan cukup oksigen dan nutrient.
Pada kontraksi yang hampir maksimal, pembuluh darah yang masuk ke otot tertekan dan hampir tertutup oleh kontraksi yang kuat, sehingga oksigen sulit masuk ke serat otot. Meskipun oksigen berhasil masuk, fosforilasi oksidatif yang prosesnya relatif lambat tidak dapat memenuhi kebutuhan ATP dengan cukup cepat. Konsumsi energi otot rangka pada latihan berat dapat mencapai 100 kali konsumsi energi pada keadaan istirahat. Karena itu, otot bergantung pada glikolisis untuk menghasilkan ATP meskipun jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit. Namun, glikolisis adalah proses yang kurang efisien (satu molekul glukosa hanya bisa menghasilkan 2 ATP) dan ada asam laktat yang dihasilkan (menyebabkan pegal) sehingga latihan anaerobik hanya bisa dilakukan pada durasi yang pendek. 

E.     Pengaruh mekanisme puasa terhadap fungsi fisiologi tubuh

1. Pengaruh Puasa terhadap Otak
Pengaruh puasa terhadap daya ingat sangat besar. Ini diakibatkan oleh karena puasa mengakibatkan tidur semakin nyenyak, dan pada saat tidur nyenyak tersebut terjadi sintesis protein yang digunakan untuk memulihkan fungsi otak.

2. Pengaruh Puasa terhadap Jantung
Dengan puasa jantung semakin sehat, oleh karena otot-otot jantung diberikan isitrahat yang cukup untuk mengadakan recovery. Selain itu juga ada ion Mg yang berfungsi sebagai kardioprotektor.
Kadar plasma Mg rendah selama satu atau dua hari setelah Myocardial infarction dan peluang pasien untuk sembuh dari serangan jantung meningkat bila Mg segera diberikan setelah serangan jantung. Puasa mengecilkan tingkat kematian dalam Myocardial infarction, kemungkinan dengan mengurangi resiko Arrhytmia serius, terutama ventricular vibrillation yang disebabkan oleh kenaikan konsentrasi lokal katekolamin. Kekurangan Mg meningkat ketegangan nadi jantung.

3. Pengaruh Puasa terhadap Sistem Pencernaan
Diluar bulan Ramadhan alat pencernaan kita bekerja extra keras selama hampir 11 bulan dari 12 bulan dalam satu tahun. Oleh karena itu sepantasnyalah alat pencernaan ini diberi istirahat, paling sedikit satu bulan dalam satu tahun.
Makanan yang masuk kedalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam, yaitu empat jam diproses didalam lambung dan empat jam didalam usus kecil. Jika makan sahur dilakukan pada pukul empat pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai berbuka kurang lebih selama 6 jam, alat pencernaan mengalami istirahat total. Hal ini terjadi selama satu bulan. Masa ini cukup untuk membersihkan makanan yang tertimbun dalam usus besar dan memberikan kepada usus besar untuk beristirahat dari proses pencernaan. Oleh karena itu dalam bulan puasa usus besar bersih dari makanan yang bertumpuk, suatu hal yang menjadikan makanan tidak masam karena tidak dicerna dan membebaskan seseorang dari gas dan bau yang tidak sedap dan rusaknya alat pencernaan.
Selama proses pencernaan didalam lambung, makanan berubah wujud menjadi seperti bubur dengan tingkat keasaman tertentu. Selanjutnya didalam usus kecil diproses, disaring dan diserap sampai tingkat molekular yang amat lembut, yang disebut sari-sari makanan. Setelah proses ini, sari-sari makanan yang mengandung gizi berproses menjadi darah, yang kemudian disupplai keseluruh tubuh.

Mekanisme kerja lambung pada saat puasa:

*  SAHUR (Kurang lebih pukul 03.00 pagi)
* Selama empat jam setelah sahur -- Makanan disiapkan dengan keasaman tertentu dilambung, untuk selanjutnya dikirim ke usus kecil
* Empat jam berikutnya -- Makanan diubah dari wujud bubur menjadi sari-sari makanan di usus kecil, selanjutnya disupplai keseluruh tubuh melalui pembuluh darah (Kurang lebih pukul 12.00 siang)
* Enam jam berikutnya -- Alat-alat pencernaan (lambung dan usus kecil) mengalami istirahat selama kurang lebih enam jam (pukul 12.00-18.00)
* BERBUKA PUASA (Kurang lebih pukul 17.30 sore)
Total : Kurang lebih empat belas jam selamanya, mulai dari setelah sahur sampai berbuka, tubuh orang yang berpuasa tidak disupplai oleh makanan.

4. Pengaruh Puasa terhadap Ginjal
Laju filtrasi Glomerular normal, dan gravitasi spesifik air kencing tetap konstan seluruhnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perubahan apapun pada fungsi kedua ginjal selama shaum dan justru selama ginjal menguraikan timbunan zat sisa yang membahayakan tubuh seperti elektrolit ataupun purin yang dapat menimbulkan penyakit Gout.

5. Pengaruh Puasa terhadap Hepar (Hati)
Dalam kondisi sedang berpuasa, liver melepaskan cadangan glukose dan aktif membentuk glukose baru dari sisa pembakaran glukose sebagai limbah metabolisme.
Aktivitas pelepasan cadangan dan pembentukan glukose baru yang disentralisasi di liver merupakan hasil proses tubuh yang sangat komplek dalam rangka mempertahankan keseimbangan lingkungan dalam tubuh. Proses ini melibatkan hampir seluruh subsistem dan organ tubuh, termasuk didalamnya sistem hormon dan susunan syaraf pusat. Pengendalian fungsi hati dalam metabolisme sangat bergantung pada hormon pankreas, insulin dan glukagon. Hormon insulin bekerja menghambat pembentukan glukose, sedangkan glukagon justru memacu pembentukan serta pelepasan glukose. Sementara itu pelepasan hormon pankreas dipengaruhi oleh kadar glukose plasma (gula darah). Apabila glukose darah turun maka pelepasan insulin dihambat, sedangkan pelepasan glukagon dipacu, sehingga hati akan meningkatkan glukoneogenesis (pembentukan glukose baru) dan melepaskan glukosenya ke darah.

6. Pengaruh Puasa terhadap Kulit
Setiap saat tubuh mengalami metabolisme energi, yaitu peristiwa perubahan dari energi yang terkandung dalam zat gizi menjadi energi potensial dalam tubuh. Sisanya akan disimpan didalam tubuh, sel ginjal, sel kulit, serta dalam bentuk lemak dan glikogen. Cadangan gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi jika tubuh tidak mendapat supplai pangan dari luar. Ketika berpuasa, cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpannya. Peristiwa ini lazim disebut Peremajaan Sel. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila orang yang sering berpuasa, kulitnya akan menjadi lebih segar dan lembut.

7. Pengaruh Puasa terhadap Hormon
Pada saat-saat tertentu, misalnya disaat sedih, gembira, cemas, bersikap sosial dan yang lainnya. Kelenjar endoktrin menghasilkan zat-zat kimia yang mengeluarkan hormon. Jika tugasnya sudah selesai, pengeluaran hormon dihentikan untuk sementara, sambil menunggu tugas yang sama. Idealnya, hormon-hormon tersebut berfungsi secara seimbang didalam tubuh. Kelebihan atau kekurangan hormon tertentu berakibat buruk bagi kesehatan. Misalnya, kekurangan hormon insulin akan mengakibatkan terkena penyakit. Diabetes Melitus, sedang bila kelebihan akan mengakibatkan hiperglikemia. Demikian dengan hormon-hormon lainnya, kekurangan atau kelebihan produksinya akan menghasilkan efek yang kurang baik bagi tubuh dan kesehatan.

8. Meningkatkan Fungsi Organ Tubuh
Berpuasa berarti memberikan kesempatan interval selama kurang lebih empat belas jam bagi kerja organ-organ tubuh, seperti : lambung, ginjal, liver. Selama itu tubuh tidak menerima makanan ataupun minuman, sehingga menimbulkan efek berupa rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan tubuh dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan dan meningkatkan fungsi-fungsi organ sesuai dengan fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi tajam.