KEADAAN
KENYANG DAN PUASA
A. Pengertian
Kenyang
Selama
mengonsumsi makanan, manusia memasukkan makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan diserap. Sebagian bahan makanan
ini digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan
energi bagi tubh. Kelebihan konsumsi bahan bakar yang melebihi kebutuhan energi
tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan. Selama
periode dari permulaan absorpsi sampai absorpsi selesai, kita berada dalam
keadaan kenyang atau keadaan absorptif.
Kenyang adalah
sensasi yang dirasakan jika keinginan untuk makan telah dipenuhi. Nukleus
ventromedial adalah pusat kenyang. Stimulasi di daerah ini akan menyebabkan
perasaan kenyang sehingga tidak mau makan (afagia), sebaliknya destruksi di
daerah ini akan menyebabkan hasrat untuk makan yang berlebih dan dapat
berakibat obesitas.
Neurotransmitter
dan hormon memegang peranan penting. Substansi biokimia tersebutlah yang
menentukan apakah selera makan akan dihambat (kenyang) atau dicetuskan (lapar).
Untuk itu, dikenal
pengkategorian Substansi orexigenic yaitu substansi yang mencetuskan rasa lapar
dan Substansi
anorexigenic yang menghambat selera makan (dengan kata lain, kenyang).
B. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi
Tanda dan gejala kecukupan nutrisi
seseorang data dilihat pada :
1. Penampilan umum
Tanda dari
nutrisi yang baik yang dapat dilihat
dari penampilan umumnya adalah responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika
nutrisi yang kurang baik adalah lesu.
2.
Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat
dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus. Gejala yang timbul jika
nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.
3.
Otot
Tanda yang dapat dilihat jika
nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da
terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat
jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan
edema.
4.
Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang
baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan
psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi
kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki
terasa terbakar dan kesemutan.
5.
Fungsi kardiovaskuler
Tanda : laju
denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju
denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan
darah meningkat.
6.
Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy,
mudah tertidur dan mudah capek
7.
Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut
berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
Tanda kecukupan nutrisi yang baik :
kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika
nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9.
Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna
merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika
nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah
mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
10.
Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik :
halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering,
lesi angular pada sudut mulut.
11.
Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: gusi bengkak dan mudah berdarah.
12.
Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan
bengkak, kasar, warna daging.
13.
Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika
kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.
14.
Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15.
Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: kuku mudah patah.
16.
Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak
baik : edema betis, kesemutan dan lemah.
C. Pengertian
Puasa
Puasa
adalah keadan seseorang untuk menahan diri dari makan dan minum serta dari hawa
nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, yaitu sekitar 14 jam
lamanya.
Tubuh manusia memiliki mekanisme alamiah yang
digunakan untuk mangatasi kondisi-kondisi yang tak diinginkan, agar tetap dalam
kondisi normal. Mekanisme alamiah ini disebut sebagai Hemeostatis. Dalam
keadaan puasa selama 14 jam tubuh tidak mendapatkan supplai makanan,
akan tetapi tubuh tetap bertahan.
Ini disebabkan tubuh masih memiliki cadangan
energi dalam bentuk lemak yang berasal dari karbohidrat yang disimpan dalam
bentuk glikogen. Cadangan energi ini mampu bertahan sampai 25 jam. Dengan
demikian, mereka yang berpuasa jangan khawatir menjadi sakit karena memiliki
mekanisme alamiah untuk mempertahankan dirinya.
D. Pengaturan Metabolisme Karbohidrat
dan Lemak Selama Puasa
- Mekanisme di Hati yang Berfungsi Mempertahankan Kadar Glukosa Darah
Selama
puasa, rasio insulin/glukagon menurun. Glikogen hati diurai untuk menghasilkan
glukosa darah. Enzim untuk penguraian glikogen diaktifkan melalui fosforilasi
yang diarahkan oleh cAMP. Glukagon merangsang adenilat siklase untuk membentuk
cAMP, yang kemudian mengaktifkan protein kinase A. Protein kinase A melakukan
fosforilasi terhadap fosforilasi kinase, yang kemudian melakukan fosforilasi
dan mengaktifkan glikogen fosforilase. Protein kinase A juga memfosforilasikan
glikogen sintase. Tetapi, enzim tersebut menjadi inaktif
- Mekanisme yang mempengaruhi lipolisis di jaringan adipose
Selama
puasa, sewaktu kadar insulin darah turun dan kadar glukagon meningkat, kadar
cAMP di dalam sel adiposa meningkat. Akibatnya, protein kinase A diaktifkan dan
menyebabkan fosforilasi lipase peka hormon. Enzim bentuk terfosforilasi ini
menjadi aktif dan memutuskan asam lemak dari triasilgliserol.
- Mekanisme yang mempengaruhi pembentukan badan keton oleh hati
Setelah
dibebaskan dari jaringan adiposa selama puasa, asam lemak mengalir dalam darah
dalam bentuk kompleks dengan albumin. Asam lemak ini dioksidasi oleh berbagai
jaringan, terutama otot. Di hati, asam lemak dipindahkan ke dalam mitokondria
karena asetil KoA karboksilase inaktif, kadar malonil KoA rendah, dan CPTI
aktif. Asetil KoA, yang dihasilkan oleh iksidasi-β, diubah menjadi badan keton.
- Metabolisme saat kerja fisik
Saat
latihan ringan (seperti berjalan) sampai latihan sedang (seperti lari-lari
kecil atau berenang), sel-sel otot mampu membentuk cukup ATP melalui
fosforilasi oksidatif untuk memenuhi kebutuhan energi. Untuk mempertahankan
terjadinya fosforilasi oksidatif, dibutuhkan cukup oksigen dan nutrient.
Pada
kontraksi yang hampir maksimal, pembuluh darah yang masuk ke otot tertekan dan
hampir tertutup oleh kontraksi yang kuat, sehingga oksigen sulit masuk ke serat
otot. Meskipun oksigen berhasil masuk, fosforilasi oksidatif yang prosesnya
relatif lambat tidak dapat memenuhi kebutuhan ATP dengan cukup cepat. Konsumsi
energi otot rangka pada latihan berat dapat mencapai 100 kali konsumsi energi
pada keadaan istirahat. Karena itu, otot bergantung pada glikolisis untuk
menghasilkan ATP meskipun jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit. Namun,
glikolisis adalah proses yang kurang efisien (satu molekul glukosa hanya bisa
menghasilkan 2 ATP) dan ada asam laktat yang dihasilkan (menyebabkan pegal)
sehingga latihan anaerobik hanya bisa dilakukan pada durasi yang pendek.
E. Pengaruh
mekanisme puasa terhadap fungsi fisiologi tubuh
1.
Pengaruh Puasa terhadap Otak
Pengaruh puasa terhadap daya ingat sangat
besar. Ini diakibatkan oleh karena puasa mengakibatkan tidur semakin nyenyak,
dan pada saat tidur nyenyak tersebut terjadi sintesis protein yang digunakan
untuk memulihkan fungsi otak.
2.
Pengaruh Puasa terhadap Jantung
Dengan puasa jantung semakin sehat, oleh
karena otot-otot jantung diberikan isitrahat yang cukup untuk mengadakan
recovery. Selain itu juga ada ion Mg yang berfungsi sebagai kardioprotektor.
Kadar
plasma Mg rendah selama satu atau dua hari setelah Myocardial infarction dan
peluang pasien untuk sembuh dari serangan jantung meningkat bila Mg segera
diberikan setelah serangan jantung. Puasa mengecilkan tingkat kematian dalam
Myocardial infarction, kemungkinan dengan mengurangi resiko Arrhytmia serius,
terutama ventricular vibrillation yang disebabkan oleh kenaikan konsentrasi
lokal katekolamin. Kekurangan Mg meningkat ketegangan nadi jantung.
3.
Pengaruh Puasa terhadap Sistem Pencernaan
Diluar bulan Ramadhan alat pencernaan kita
bekerja extra keras selama hampir 11 bulan dari 12 bulan dalam satu tahun. Oleh
karena itu sepantasnyalah alat pencernaan ini diberi istirahat, paling sedikit
satu bulan dalam satu tahun.
Makanan yang masuk kedalam tubuh memerlukan
proses pencernaan kurang lebih delapan jam, yaitu empat jam diproses didalam
lambung dan empat jam didalam usus kecil. Jika makan sahur dilakukan pada pukul
empat pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul
12 siang sampai berbuka kurang lebih selama 6 jam, alat pencernaan mengalami
istirahat total. Hal ini terjadi selama satu bulan. Masa ini cukup untuk
membersihkan makanan yang tertimbun dalam usus besar dan memberikan kepada usus
besar untuk beristirahat dari proses pencernaan. Oleh karena itu dalam bulan
puasa usus besar bersih dari makanan yang bertumpuk, suatu hal yang menjadikan
makanan tidak masam karena tidak dicerna dan membebaskan seseorang dari gas dan
bau yang tidak sedap dan rusaknya alat pencernaan.
Selama proses pencernaan didalam lambung,
makanan berubah wujud menjadi seperti bubur dengan tingkat keasaman tertentu.
Selanjutnya didalam usus kecil diproses, disaring dan diserap sampai tingkat
molekular yang amat lembut, yang disebut sari-sari makanan. Setelah proses ini,
sari-sari makanan yang mengandung gizi berproses menjadi darah, yang kemudian
disupplai keseluruh tubuh.
Mekanisme
kerja lambung pada saat puasa:
* SAHUR
(Kurang lebih pukul 03.00 pagi)
* Selama empat jam setelah
sahur -- Makanan disiapkan dengan keasaman tertentu dilambung, untuk
selanjutnya dikirim ke usus kecil
* Empat jam berikutnya -- Makanan diubah dari
wujud bubur menjadi sari-sari makanan di usus kecil, selanjutnya disupplai
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah (Kurang lebih pukul 12.00 siang)
* Enam jam berikutnya -- Alat-alat pencernaan
(lambung dan usus kecil) mengalami istirahat selama kurang lebih enam jam
(pukul 12.00-18.00)
* BERBUKA PUASA (Kurang lebih pukul 17.30
sore)
Total : Kurang lebih empat belas jam
selamanya, mulai dari setelah sahur sampai berbuka, tubuh orang yang berpuasa
tidak disupplai oleh makanan.
4.
Pengaruh Puasa terhadap Ginjal
Laju filtrasi Glomerular
normal, dan gravitasi spesifik air kencing tetap konstan seluruhnya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perubahan apapun pada fungsi kedua ginjal
selama shaum dan justru selama ginjal menguraikan timbunan zat sisa yang
membahayakan tubuh seperti elektrolit ataupun purin yang dapat menimbulkan
penyakit Gout.
5.
Pengaruh Puasa terhadap Hepar (Hati)
Dalam kondisi sedang
berpuasa, liver melepaskan cadangan glukose dan aktif membentuk glukose baru
dari sisa pembakaran glukose sebagai limbah metabolisme.
Aktivitas pelepasan
cadangan dan pembentukan glukose baru yang disentralisasi di liver merupakan
hasil proses tubuh yang sangat komplek dalam rangka mempertahankan keseimbangan
lingkungan dalam tubuh. Proses ini melibatkan hampir seluruh subsistem dan
organ tubuh, termasuk didalamnya sistem hormon dan susunan syaraf pusat.
Pengendalian fungsi hati dalam metabolisme sangat bergantung pada hormon pankreas,
insulin dan glukagon. Hormon insulin bekerja menghambat pembentukan glukose,
sedangkan glukagon justru memacu pembentukan serta pelepasan glukose. Sementara
itu pelepasan hormon pankreas dipengaruhi oleh kadar glukose plasma (gula
darah). Apabila glukose darah turun maka pelepasan insulin dihambat, sedangkan
pelepasan glukagon dipacu, sehingga hati akan meningkatkan glukoneogenesis
(pembentukan glukose baru) dan melepaskan glukosenya ke darah.
6.
Pengaruh Puasa terhadap Kulit
Setiap saat tubuh mengalami
metabolisme energi, yaitu peristiwa perubahan dari energi yang terkandung dalam
zat gizi menjadi energi potensial dalam tubuh. Sisanya akan disimpan didalam
tubuh, sel ginjal, sel kulit, serta dalam bentuk lemak dan glikogen. Cadangan
gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi jika tubuh tidak
mendapat supplai pangan dari luar. Ketika berpuasa, cadangan energi yang
tersimpan dalam organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpannya. Peristiwa ini
lazim disebut Peremajaan Sel. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila orang
yang sering berpuasa, kulitnya akan menjadi lebih segar dan lembut.
7.
Pengaruh Puasa terhadap Hormon
Pada saat-saat tertentu,
misalnya disaat sedih, gembira, cemas, bersikap sosial dan yang lainnya.
Kelenjar endoktrin menghasilkan zat-zat kimia yang mengeluarkan hormon. Jika
tugasnya sudah selesai, pengeluaran hormon dihentikan untuk sementara, sambil
menunggu tugas yang sama. Idealnya, hormon-hormon tersebut berfungsi secara
seimbang didalam tubuh. Kelebihan atau kekurangan hormon tertentu berakibat
buruk bagi kesehatan. Misalnya, kekurangan hormon insulin akan mengakibatkan
terkena penyakit. Diabetes Melitus, sedang bila kelebihan akan mengakibatkan
hiperglikemia. Demikian dengan hormon-hormon lainnya, kekurangan atau kelebihan
produksinya akan menghasilkan efek yang kurang baik bagi tubuh dan kesehatan.
8.
Meningkatkan Fungsi Organ Tubuh
Berpuasa berarti memberikan
kesempatan interval selama kurang lebih empat belas jam bagi kerja organ-organ
tubuh, seperti : lambung, ginjal, liver. Selama itu tubuh tidak menerima
makanan ataupun minuman, sehingga menimbulkan efek berupa rangsangan terhadap
seluruh sel, jaringan tubuh dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan
menghasilkan, memulihkan dan meningkatkan fungsi-fungsi organ sesuai dengan
fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi tajam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar